Mengawinkan Musik Rock serta Orkestra dalam Konser Rockin'stra
Akhir minggu lalu, Trinity Youth Symphony (Trust) Orchestra mengadakan konser bertopik. Sesuai sama namanya, Rockin'stra menyuguhkan musik rock dengan orkestra.
Konser Trust Orchestra, yang disebut CSR-nya Trinity Optima Production, dipimpin oleh Dr. Nathania Karina jadi konduktor. Konser yang mengawinkan musik rock dengan orkestra berniat diambil Nathania karna ia lihat inspirasi ini masih tetap tidak sering dipertunjukkan di Indonesia. " Konser orkestra yang kami ambillah bertopik rock. Kami ambillah banyak isnprirasi dari musisi legendaris seperti Led Zeppelin, Queen, Bon Jovi, serta yang lain. Kami gabungkan keduanya dengan aransemen berlainan, " kata Nathnia Karina selesai konser. Sebelumnya Konser Rockin'stra, Nathania Karina bersama Trust Orchestra memanglah sudah sekian kali mengadakan konser orkestra. Tiap-tiap konser, mereka senantiasa menyuguhkan suatu hal yang berlainan. Umpamanya, mengolaborasikan musik EDM dengan orkestra. " Mengapa kesempatan ini topiknya rock, karna musik rock sampai kini identik dengan yang keras serta band ya. Kami dari Trinity memanglah seringkali membuat konser yg bukanlah clasico, kami menginginkan menghadirkan kalau musik genre apa pun itu baik, tidak mengotak-kotakkan lah. Musik apapaun sepanjang miliki bobot serta artistik yang baik pasti dapat baik, " terang Nathania Karina. Yang tidak kalah menarik, beberapa pemain orkestra diisi anak-anak remaja dari umur 9-21 th.. Meskipun demikian, kekuatan mereka dalam bermusik tidak butuh disepelekan. " Tantangannya, atur saatnya sulit banget, kami komit tiap-tiap jumat jam 7 latihan tiga sampai empat jam. Anak-anak ini mengagumkan banget, mereka memberikan apa yang mereka miliki. Hanya diperlukan pengorbanan karna tempat tinggalnya ada yang jauh. Ada yang di Bandung, Bekasi, bahkan juga Lampung juga, " lanjut Nathania Karina. Konser Rockin'stra menghadirkan 15 lagu rock popular dari sebagian band populer didunia. Akhirnya, nyaris seribu gunakan mata demikian mengagumi akan serta terpuaskan dengan tindakan beberapa musikus. Andy Owen, salah seseorang gitaris terkenal yang ikut serta dalam Konser Rockin'stra mengakui bangga dapat turut ikut serta. Walau sering ikuti beragam konser, konser Rocki'stra dia mengaku jadi satu diantara konser paling baik yang sempat ia ikuti. " Ini pertama kalinya saya gabung dengan Trinity Orchestra, ini pengalaman yang excited serta fresh banget. Tantangannya memanglah banyak, karna saya seringkali main sama band, bila instrumen seringkali. Membawakan musik yang saya sukai dengan orchestra betul-betul pengalaman yang baru serta mengasyikkan, " kata Andy Owen. Hal yang sama saja dirasa Andi Lie. Bekas gitaris band Boomerang ini mengakui, bekerjasama dengan orkestra yaitu satu pengalaman baru serta istimewa baginya. " Seperti yang sudah diterangkan, musik rock tidak mesti keras. Latar belakang ngeband saya rock, saya eks Boomerang yang musiknya cukup keras. Kerjasama orkestra diluar negeri memanglah sudah banyak, tapi di Indonesia agak tidak sering. Saya sendiri juga baru kesempatan ini. Seru, orkestra dapat bareng sama rock serta di gabung dengan sangar, " papar Andi Lie. Pengalaman bernilai juga untuk penyanyi Nicky Terry. Maklum, Nicky sampai kini seringkali menyanyikan lagu-lagu pop serta jazz. Saat mesti menyanyikan lagu-lagu rock, hal tersebut juga jadi tantangan sekalian kenikmatan sendiri untuk dia. " Saya tidak sempat ngebayangin bawain lagu rock. Karna yang dibayangin lagu keras serta loud, tapi cocok diaransemen nyatanya enak banget. Soalnya saya tidak sempat kepikiran serta jadi sukai. Diracunin juga, jadi pengin tahu lebih dalam, " tutur Nicky Terry. |
Koes Plus yang abadi
DARI demikian banyak group band legedaris di Indonesia, Koes Plus, bisa jadi hanya satu group band yang mempunyai Website. Perjalanan karir serta koleksi kesibukan Koes Bersaudara/Koes Plus ada di museum itu.
Di Museum Kambang Putih, keberdadaan koleksi Koes Koes Bersaudara/Plus di Kota Tuban, Jawa Timur itu, konon cuma berbentuk sesaat atau titipan. Setelah itu pihak Yayasan Jiwa Nusantara juga akan membuat museum Koes Plus yang sifatnya permanen.
Di dalam museum, terpampang banyak sampul album dari group band jaman dulu ini, serta perjalanan karir kesibukan group band legendaris yang pada saat masanya membuahkan beberapa puluh album serta beberapa ratus lagu.
Lagu-lagu yang di ciptakan group band keluarga Koeswoyo yang awal mulanya bernama Koes Plus, lalu beralih jadi Koes Plus, karna masuknya Murry (Kasmuri) sang pemukul drum.
Dalam perjalanan karirnya group band yang pernah dikurung di penjara Glodok, karna dinilai mengakibatkan kerusakan budaya bangsa dengan musik ngak ngek ngoknya pada pemerintahan Seokarno itu, sampai saat ini lagu-lagunya yang sempat popular ditengahnya orang-orang, masih tetap seringkali dinyanyikan oleh beberapa penyanyi zaman saat ini.
Koes Lus dibuat pada th. 1969 jadi lanjutan dari group Koes Bersaudara. Group musik yang populer pada dasawarsa 1970-an ini, seringkali dipandang jadi pelopor musik pop serta rock 'n roll di Indonesia.
Personil Koes Plus, terbagi dalam Tony Koeswoyo (Alm), Yon Koeswoyo (Alm), Murry (Alm), serta Yok Koeswoyo, yang saat ini masih tetap hidup. Sedang terlebih dulu personil Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo, Tony Koeswoyo (Alm), Yon Koeswoyo (Alm), serta Yok Koeswoyo.
Di Museum Kambang Putih, keberdadaan koleksi Koes Koes Bersaudara/Plus di Kota Tuban, Jawa Timur itu, konon cuma berbentuk sesaat atau titipan. Setelah itu pihak Yayasan Jiwa Nusantara juga akan membuat museum Koes Plus yang sifatnya permanen.
Di dalam museum, terpampang banyak sampul album dari group band jaman dulu ini, serta perjalanan karir kesibukan group band legendaris yang pada saat masanya membuahkan beberapa puluh album serta beberapa ratus lagu.
Lagu-lagu yang di ciptakan group band keluarga Koeswoyo yang awal mulanya bernama Koes Plus, lalu beralih jadi Koes Plus, karna masuknya Murry (Kasmuri) sang pemukul drum.
Dalam perjalanan karirnya group band yang pernah dikurung di penjara Glodok, karna dinilai mengakibatkan kerusakan budaya bangsa dengan musik ngak ngek ngoknya pada pemerintahan Seokarno itu, sampai saat ini lagu-lagunya yang sempat popular ditengahnya orang-orang, masih tetap seringkali dinyanyikan oleh beberapa penyanyi zaman saat ini.
Koes Lus dibuat pada th. 1969 jadi lanjutan dari group Koes Bersaudara. Group musik yang populer pada dasawarsa 1970-an ini, seringkali dipandang jadi pelopor musik pop serta rock 'n roll di Indonesia.
Personil Koes Plus, terbagi dalam Tony Koeswoyo (Alm), Yon Koeswoyo (Alm), Murry (Alm), serta Yok Koeswoyo, yang saat ini masih tetap hidup. Sedang terlebih dulu personil Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo, Tony Koeswoyo (Alm), Yon Koeswoyo (Alm), serta Yok Koeswoyo.
Konser Amal, Kahitna Akan Sepanggung dengan Anak SMA Yogyakarta
Kahitna, band yang digawangi oleh Yovie Widianto, Hedi Yunus, Mario Ginanjar, serta Carlo Saba, juga akan bekerjasama dengan anak-anak SMA Negeri 3 Padmanaba Yogyakarta.
Kahitna dengan lebih kurang 140 musikus siswa serta alumni SMA Negeri 3 Padmanaba Yogyakarta, juga akan menyemarakkan konser bertopik “Symphony For School Collaboration Concert For Charity”. Konser ini juga akan diadakan pada Jumat 13 April mulai jam 19. 00 di Balai Sarbini, Jakarta Pusat.
Gagasannya, band pelantun 'Cantik' itu juga akan membawakan sekitaran sembilan lagu. Buat tampilan mereka khusus, Kahitna juga menyiapkan tampilan kerjasama dengan Padzchestra.
" Menurut kami mengagumkan karna jaman saat ini anak-anak SMA sukanya main musik rock ke pop, EDM, dan sebagainya. Tapi mereka jadi milih orkestra yang menurut kami sich ini mengagumkan di-support sama Kahitna, " kata Rahman Nawi, road manager Kahitna, di lokasi Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
Hal tersebut dibenarkan oleh sang vokalis, Hedi Yunus. Ia mewakili Kahitna terasa suka dapat ikut serta dalam konser itu. Pasalnya, konser ini tidak cuma hanya pagelaran musik semata, namun sekalian juga menggalang dana untuk aktivitas sosial.
" Kami suka sekali dapat mensupport Padzchestra. Konser ini bukan sekedar tunjukkan apresisasi remaja pada musik classic di Indonesia namun sekalian melakukan perbuatan baik untuk orang banyak, " kata Hedi Yunus.
Padmanaba Orchestra (Padzchestra) yaitu satu ekstrakurikuler yang mewadahi komune penggemar musik di SMAN 3. Padzchestra terbagi dalam bakat-bakat muda yang memainkan instrumen string, woodwind, brass, serta combo band.
Memanglah, konser ini bukan sekedar memanggungkan orkestra classic yang ditelateni beberapa pelajar SMA, tetapi sekalian jadi usaha penggalangan dana untuk sekolah SMA 3 serta sekolah-sekolah yang lain di Yogyakarta.
Konser amal ini terkecuali terbuka untuk umum juga jadi arena berkumpul beberapa alumnus SMA 3 Yogyakarta dan alumnus SMA 3 dari semua Indonesia.
Dengan jual ticket seharga Rp 500. 000 (silver), 750. 000 (gold), 1. 000. 000 (diamond) serta 1. 500. 000 (VIP), dana yang terkumpul juga akan dipakai untuk menolong cost pembangunan sekolah yang rusak, membuat ruangan kelas, dan memberi beasiswa untuk siswa yang kurang dapat, dan memberi subsidi cost hidup untuk beberapa guru.
Kahitna dengan lebih kurang 140 musikus siswa serta alumni SMA Negeri 3 Padmanaba Yogyakarta, juga akan menyemarakkan konser bertopik “Symphony For School Collaboration Concert For Charity”. Konser ini juga akan diadakan pada Jumat 13 April mulai jam 19. 00 di Balai Sarbini, Jakarta Pusat.
Gagasannya, band pelantun 'Cantik' itu juga akan membawakan sekitaran sembilan lagu. Buat tampilan mereka khusus, Kahitna juga menyiapkan tampilan kerjasama dengan Padzchestra.
" Menurut kami mengagumkan karna jaman saat ini anak-anak SMA sukanya main musik rock ke pop, EDM, dan sebagainya. Tapi mereka jadi milih orkestra yang menurut kami sich ini mengagumkan di-support sama Kahitna, " kata Rahman Nawi, road manager Kahitna, di lokasi Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
Hal tersebut dibenarkan oleh sang vokalis, Hedi Yunus. Ia mewakili Kahitna terasa suka dapat ikut serta dalam konser itu. Pasalnya, konser ini tidak cuma hanya pagelaran musik semata, namun sekalian juga menggalang dana untuk aktivitas sosial.
" Kami suka sekali dapat mensupport Padzchestra. Konser ini bukan sekedar tunjukkan apresisasi remaja pada musik classic di Indonesia namun sekalian melakukan perbuatan baik untuk orang banyak, " kata Hedi Yunus.
Padmanaba Orchestra (Padzchestra) yaitu satu ekstrakurikuler yang mewadahi komune penggemar musik di SMAN 3. Padzchestra terbagi dalam bakat-bakat muda yang memainkan instrumen string, woodwind, brass, serta combo band.
Memanglah, konser ini bukan sekedar memanggungkan orkestra classic yang ditelateni beberapa pelajar SMA, tetapi sekalian jadi usaha penggalangan dana untuk sekolah SMA 3 serta sekolah-sekolah yang lain di Yogyakarta.
Konser amal ini terkecuali terbuka untuk umum juga jadi arena berkumpul beberapa alumnus SMA 3 Yogyakarta dan alumnus SMA 3 dari semua Indonesia.
Dengan jual ticket seharga Rp 500. 000 (silver), 750. 000 (gold), 1. 000. 000 (diamond) serta 1. 500. 000 (VIP), dana yang terkumpul juga akan dipakai untuk menolong cost pembangunan sekolah yang rusak, membuat ruangan kelas, dan memberi beasiswa untuk siswa yang kurang dapat, dan memberi subsidi cost hidup untuk beberapa guru.
Berkompetisi Ketat, Pemenang Indonesian Idol Ditetapkan Minggu Depan
Duel sengit berlangsung di Grand Final Indonesian Idol 2018 yang berjalan Senin (16/4) malam. Ahmad Abdul serta Maria Simorangkir keduanya sama jadi jagoan beberapa voters untuk jadi pemenang Indonesian Idol musim ini.
Ke-2 finalis menanggung harapan tinggi beberapa fans serta dewan juri. Hal tersebut mungkin jadi motivasi, atau malah beban yang mungkin saja saja kurangi konsentrasi mereka di panggung.
" Tidak sempat terpikirkan untuk dapat sampai selama ini. Bener-bener grateful sama Tuhan. Tempat tiga besar satu hal yang mengagumkan buat Joan, " tutur Joan saat didapati di studio MNC, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (10/4).
Pertarungan dua penyanyi berkarakter ini dibagi jadi 4 sesi. Dari mulai lagu pilihan sendiri, bersanding dengan Yovie Widianto, lantas dilanjut dengan kerjasama Jevin Julian, dan membawakan lagu kemenangan versus semasing.
Abdul serta Maria juga akan lagi berjumpa di sesi result show, dimana sang pemenang juga akan diumumkan minggu depan, Senin 23 April 2018. Vote hingga saat ini masih tetap di buka lewat SMS serta social media.
Dari beberapa pilihan lantas dipersempit jadi dua, orang-orang ditempatkan dengan pilihan susah. Baik Abdul ataupun Maria dipandang sama seperti jadi pemenang Indonesian Idol 2018.
Tiga juri rupanya begitu berkesan dengan perform Abdul di sesi grand final. Bahkan juga BCL mengungkap rasa harunya saat Abdul menyentuh bagian emosionalnya.
"Pokoknya telah dibilangin semua, kurasa barusan yaitu satu diantara performance terkuat anda and I'm a little bit crying, " papar BCL.
Maria juga tidak ingin kalah menghadirkan yang paling baik di panggung final. Yang paling mengena untuk juri yaitu saat ia membawakan lagu Dewa 19, Risalah Hati dengan Jevin Julian.
Ia dapat berikan surprise dengan genre yang sekalipun berlainan dari apa yang ia bawakan sampai kini. " Epic, sangat bagus. Saya bahagia sekali dapat jadi histori terwujudnya lagu ini, bagus Maria, " puji Maia.
Dengan keunggulan serta kekurangan semasing finalis, siapa yang akan jadi pemenang Indonesian Idol musim ini?
Ke-2 finalis menanggung harapan tinggi beberapa fans serta dewan juri. Hal tersebut mungkin jadi motivasi, atau malah beban yang mungkin saja saja kurangi konsentrasi mereka di panggung.
" Tidak sempat terpikirkan untuk dapat sampai selama ini. Bener-bener grateful sama Tuhan. Tempat tiga besar satu hal yang mengagumkan buat Joan, " tutur Joan saat didapati di studio MNC, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (10/4).
Pertarungan dua penyanyi berkarakter ini dibagi jadi 4 sesi. Dari mulai lagu pilihan sendiri, bersanding dengan Yovie Widianto, lantas dilanjut dengan kerjasama Jevin Julian, dan membawakan lagu kemenangan versus semasing.
Abdul serta Maria juga akan lagi berjumpa di sesi result show, dimana sang pemenang juga akan diumumkan minggu depan, Senin 23 April 2018. Vote hingga saat ini masih tetap di buka lewat SMS serta social media.
Dari beberapa pilihan lantas dipersempit jadi dua, orang-orang ditempatkan dengan pilihan susah. Baik Abdul ataupun Maria dipandang sama seperti jadi pemenang Indonesian Idol 2018.
Tiga juri rupanya begitu berkesan dengan perform Abdul di sesi grand final. Bahkan juga BCL mengungkap rasa harunya saat Abdul menyentuh bagian emosionalnya.
"Pokoknya telah dibilangin semua, kurasa barusan yaitu satu diantara performance terkuat anda and I'm a little bit crying, " papar BCL.
Maria juga tidak ingin kalah menghadirkan yang paling baik di panggung final. Yang paling mengena untuk juri yaitu saat ia membawakan lagu Dewa 19, Risalah Hati dengan Jevin Julian.
Ia dapat berikan surprise dengan genre yang sekalipun berlainan dari apa yang ia bawakan sampai kini. " Epic, sangat bagus. Saya bahagia sekali dapat jadi histori terwujudnya lagu ini, bagus Maria, " puji Maia.
Dengan keunggulan serta kekurangan semasing finalis, siapa yang akan jadi pemenang Indonesian Idol musim ini?
Maria Simorangkir, Juara Indonesian Idol 2018
Rasa bahagia sekalian haru ikut menyelimuti muka Maria Simorangkir. Kontestan pencarian bakat asal Medan itu sukses menyabet titel juara pertama Indonesian Idol 2018.
Maria sukses menaklukkan kompetitornya, Ahmad Abdul, dalam raihan nada paling banyak. Ia dinobatkan jadi juara Indonesian Idol 2018 dan memiliki hak peroleh hadiah uang tunai beberapa ratus juta rupiah dan satu mobil.
Diatas panggung Result & Reunion Show Indonesian Idol 2018 di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Senin (23/4/2018) malam, Maria serta Abdul menunjukkan kalau mereka layak ada di acara puncak.
Keduanya tampak all out untuk dapat jadi yang paling baik. Kerjasama Maria dengan Sandhy Sondoro lewat lagu medley " Tidak Sempat Padam " serta " Gejolak Cinta ", berhasil buat riuh studio.
Tidak ingin kalah, Abdul segera bereaksi cepat. Lagu medley " Kasih Putih " serta " Hikayat Cinta " sukses dituntaskan Abdul dengan Glenn Freddly tanpa ada cela.
Persaingan perebutan berlanjut saat ke-2 kontestan tampak solo. Perform hebat Abdul saat menyanyikan lagu " Won't Go Home Without You " dari Maroon 5, dibalas selesai oleh Maria lewat lagu Destiny's Child yang bertopik " Stand Up For Love ".
Situasi riuh juga beralih menegangkan saat host Daniel Mananta serta co-host Sere Kalina, membawa satu cue card berisikan nama sang juara. Selanjutnya nama Maria-lah yang tempati isi cue card jadi pujaan baru Indonesia.
Atas jerih payahnya, Maria yang menang di Indonesian Idol 2018 ini sukses membawa pulang hadah berbentuk uang tunai sejumlah Rp. 150. 000. 000, kontrak rekaman di label Universal Music Indonesia serta satu unit mobil.
" Aku suka banget serta tidak menganggap. Bersukur sama Tuhan, karna semuanya yaitu karena Tuhan serta tanpa ada support kalian semuanya aku tidak mungkin saja berada di sini serta sukses begini. Terima kasih, " tutur Maria Simorangkir.
Maria sukses menaklukkan kompetitornya, Ahmad Abdul, dalam raihan nada paling banyak. Ia dinobatkan jadi juara Indonesian Idol 2018 dan memiliki hak peroleh hadiah uang tunai beberapa ratus juta rupiah dan satu mobil.
Diatas panggung Result & Reunion Show Indonesian Idol 2018 di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Senin (23/4/2018) malam, Maria serta Abdul menunjukkan kalau mereka layak ada di acara puncak.
Keduanya tampak all out untuk dapat jadi yang paling baik. Kerjasama Maria dengan Sandhy Sondoro lewat lagu medley " Tidak Sempat Padam " serta " Gejolak Cinta ", berhasil buat riuh studio.
Tidak ingin kalah, Abdul segera bereaksi cepat. Lagu medley " Kasih Putih " serta " Hikayat Cinta " sukses dituntaskan Abdul dengan Glenn Freddly tanpa ada cela.
Persaingan perebutan berlanjut saat ke-2 kontestan tampak solo. Perform hebat Abdul saat menyanyikan lagu " Won't Go Home Without You " dari Maroon 5, dibalas selesai oleh Maria lewat lagu Destiny's Child yang bertopik " Stand Up For Love ".
Situasi riuh juga beralih menegangkan saat host Daniel Mananta serta co-host Sere Kalina, membawa satu cue card berisikan nama sang juara. Selanjutnya nama Maria-lah yang tempati isi cue card jadi pujaan baru Indonesia.
Atas jerih payahnya, Maria yang menang di Indonesian Idol 2018 ini sukses membawa pulang hadah berbentuk uang tunai sejumlah Rp. 150. 000. 000, kontrak rekaman di label Universal Music Indonesia serta satu unit mobil.
" Aku suka banget serta tidak menganggap. Bersukur sama Tuhan, karna semuanya yaitu karena Tuhan serta tanpa ada support kalian semuanya aku tidak mungkin saja berada di sini serta sukses begini. Terima kasih, " tutur Maria Simorangkir.